Populasi dan Sampling
A. Populasi
Menurut Sugiyono (2007:61)
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya sekedar
jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti itu.
B. Sampel
Menurut Sugiyono (2007:62)
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan
untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif (mewakili).
Catatan : Populasi dan sampel
umumnya dianggap sebagai kumpulan beberapa individu atau kelompok, tetapi
menurut Sugiyono (2007:61) satu orang/individu pun dapat digunakan sebagai
populasi, karena pada satu individu terdapat berbagai karakterisik yang dapat
diteliti oleh peneliti.
C. Teknik
Sampling
Teknik sampling merupakan pengambilan sampel.untuk
menentukan sampel dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.
Teknik Sampling dibagi menjadi dua bagian yaitu Probability
Sampling dan Nonprobability Sampling.
1. Probability
Sampling
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel.
a. Simple Random Sampling
Teknik pengambilan sampel ini dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
tingkat kemasyarakatan yang ada dalam populasi itu. Pengambilan sampel acak
dapat dilakukuan dengan cara undian, memilih bilangan dari daftar bilangan
secara acak. Cara ini dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
b. Proportionate
Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi memiliki anggota atau unsur yang tidak
homogen tetapi berstrata secara proporsional.
c. Disproportionate
Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata
tetapi kurang proporsional.Misalnya sebuah perusahaan memiliki pegawai berumur;
5 orang berumur 60-an , 6 orang berumur 50-an, 30 orang berumur 40-an, 150
orang berumur 30-an, 300 orang berumur 20-an, maka pegawai yang berumur 60-an
dan 50-an itu semuanya diambil sebagai sampel karena dua kelompok tersebut
terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok yang lainnya.
d. Cluster
Sampling (Area Sampling)
Teknik sampling daerah digunakan apabila obyek yang akan diteliti atau
sumber datanya sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, propinsi atau
kota/kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumer data,
maka pengambilan sampel dilakukan secara bertahap dari wilayah terbesar sampai
wilayah terkecil.setelah terpilih sampel terkecil, kemudian sampel dipilih
secara acak.
2. Nonprobability
Sampling
Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel
yangn tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dilipilh menjadi sampel.
a. Sampling
Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan
dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.pengambilan sampel dapat
dilakukan dengan mengambil nomor ganjil saja dari nomor urut populasi, atau
angka genap dll..
b. Sampling
Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dan populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang ditentukan. Penelitian dianggap
selesai apabila pengumpulan data memenuhi kuota yang sudah peneliti tentukan.
c. Sampling
Insidental
Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang bertemu dengan peneliti secara tidak sengaja dan orang tersebut
dianggap cocok sebagai sumber data.
d. Sampling
Purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang otomotif, maka sampel
sumber datanya adalah orang yang ahli otomotif. Teknik ini cocok digunakan
untuk penelitian kualitatif, atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
e. Sampling
Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Biasanya digunakan bila jumlah populasi ≤ 30 orang,
atau penelitian yang ingin membuat dengan generalisasi dengan kesalahan yang
sangat kecil. Istilah lain sampling jenuh adalah sensus.
f. Snowball
Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya
kecil kemudian membesar. Biasanya teknik ini digunakan apabila peneliti merasa
belum puas terhadap data yang diberikan dari orang yang sudah dipilih. Biasanya
penelitian kualitatif menggunakan teknik Purposive dan Snowball.
D. Menentukan
Ukuran Sampel
Rumus untuk menghitung ukuran
sampel dari populasi yang tidak diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut :
Disebutkan dalam Sugiono (2017) Roscoe dalam buku
Research Methods For Business (1982 : 253) memberikan saran saran tentang
ukuran sampel untuk penelitian seperti
berikut ini.
a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500
b. Bila sampel dibagi dalam kategori, maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya) maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel ang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumla anggota sampel = 10 x 5 = 50
d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol makan jumlah anggota sampel masing masing kelompok antara lain 10 s/d 20.
a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500
b. Bila sampel dibagi dalam kategori, maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya) maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel ang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumla anggota sampel = 10 x 5 = 50
d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol makan jumlah anggota sampel masing masing kelompok antara lain 10 s/d 20.
Comments
Post a Comment