Hipotesis



A.    Pengertian Hipotesis
Menurut Sugiyono (2006) Hipotesis dapat diartikan dalam 2 aspek, yaitu hipotesis dalam statistik dan hipotesis dalam penelitian.
·         Dalam statistik, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang parameter populasi.
·         Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah tersebut bisa berupa pernyataan tentang hubungan dua variabel atau lebih, perbandingan (komparasi) atau variabel mandiri (deskripsi).
B.     Tiga Bentuk Rumusan Hipotesis
Rumusan hipotesis ini dikelompokkan berdasarkantingkat eksplanasi hipotesis yang akan diuji.
1.      Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan. Hipotesis statistik dirumuskan dengan simbol-simbol statistik, dan antara hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) selalu berpasangan. Dengan dipasangkan itu maka dapat dibuat keputusan yang tegas, mana yang diterima dan mana yang ditolak.
Contoh :
Ø  Seorang penelliti menyatakan bahwa daya tahan lampu merk A= 450 jam dan B=600 jam. Hipotesis statistiknya adalah:



2.      Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.
Contoh :
Ø  ......
3.      Hipotesis Hubungan (Asosiatif)
Hipotesis asosiatif adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.
Contoh :
Ø  “Apakah ada hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Efektivitas Kerja?”
Rumus dan Hipotesis Nolnya adalah :
Tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan efektivitas kerja.
Hipotesis Statistiknya adalah :



C.     Taraf Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis
Terdapat dua cara menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel, yaitu a point estimate dan interval estimate (confidence estimate).
1.      A Point Estimate (titik taksiran) adalah suatu taksiran parameter populasi berdasarkan satu nilai data sampel.
Contoh :
Daya tahan kerja orang Indonesia itu 10 jam/hari.
2.      Interval Estimate (taksiran interval) adalah suatu taksiran parameter populasi berdasarkan nilai interval data sampel.
Contoh :
Daya tahan kerja orang Indonesia antara 8 sampai dengan 12 jam/hari.

D.    Dua Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis
Dalam menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel, kemungkinan akan terdapat dua kesalahan yaitu ;
1.      Kesalahan Tipe I adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (Ho) yang benar (seharusnya diterima). Dalam hal ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan α (alpha).
2.      Kesalahan Tipe II adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah (seharusnya ditolak). Tingkat kesalahan ini dinyatakan dengan β (beta).


Pengujian hipotesis deskriptif pada dasarnya merupakan proses pengujian generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada satu sampel. Kesimpulan yang dihasilan nanti apakah hipotesis yang diuji tersebut dapat digeneralisasikan atau tidak. Bila Ho diterima berarti dapat digeneralisasikan. Dalam pengujian ini variabel penelitiannya bersifat mandiri, oleh karena itu hipotesis penelitian tidak berbentuk perbandingan ataupun hubungan antar dua variabel atau lebih.


E.     Pengujian Hipotesis Deskriptif (Satu Sampel)
1.      Statistik Parametris
Statistik parametris yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bila datanya interval atau rasio adalah t-test 1 sampel. Sebenarnya terdapat dua rumus yang dapat digunakan untuk pengujian, yaitu rumus t dan z. Rumus z digunakan bila simpangan baku populasi diketahui. Simpangan baku sampel dapat dihitung berdasarkan data yang telah terkumpul.
Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel) yang datanya interval atau ratio adalah seperti yang tertera dalam rumus dibawah ini :



           


Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis deskriptif :
1)      Menghitung rata-rata data
2)      Menghitung simpangan baku
3)      Menghitung harga t
4)      Melihat harga t tabel
5)      Menggambar kurva
6)      Meletakkan kedudukan t hitung dan t tabel dalam kurva yang telah dibuat
7)      Membuat keputusan pengujian hipotesis
8)      Uji Dua Fihak
9)      Uji dua Fihak digunakan bila hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “tidak sama dengan” (Ho =; Ha ≠)

Ø  Uji Satu Pihak

§  Uji pihak kiri
Uji pihak kiri digunakan apabila : hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih besar atau sama dengan (≥)” dan hipotesis alternatifnya berbunyi “lebih kecil (<)”, kata lebih besar atau sama dengan sinonim “kata paling sedikit atau paling kecil”.

§  Uji Fihak kanan
Uji fihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (≤)” dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “lebih besar (>)”. Kalimat lebih kecil atau sama dengan sinonim dengan kata “paling besar”.

2.      Statistik Nonparametris

Ø  Test Binominal
Test binomial digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua kelompok klas, datanya berbentuk nominal dan jumlah sampelnya kecil (kurang dari 25). Test ini dikatakan Binomial apabila distribusi data dalam populasi  berbentuk Binomial. Distribusi Binomial adalah suatu distribusi yang terdiri dua kelas.

Ø  Chi Kuadrat 
Chi Kuadrat () satu sampel adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas dimana data berbentuk nominal dan sampelnya besar. 

Ø  Run Test
Digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel), bila skala pengukurannya ordinal maka Run test dapat digunakan untuk mengukur urutan suatu kejadian. Pengujian dilakukan dengan cara mengukur kerandoman populasi yang didasarkan atas data hasil pengamatan melalui data sampel.


F.      Pengujian Hipotesis Komparatif
Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan melalui ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan. Hal ini juga dapat berarti menguji Kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian) yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua sampel atau lebih. Bila Ho dalam pengujian diterima, berarti nilai perbandingan dua sampel atau lebih tersebut dapat digeneralisasikan untuk seluruh populasi dimana sampel-sampel diambil dengan taraf kesalahan tertentu.

1.      Komparatif Dua Sampel
Terdapat tiga macam hipotesis komparatif dua sampel dan cara mana yang akan digunaan tergantung pada bunyi kalimat dalam merumuskan hipotesis. Tiga macam pengujian itu adalah :

Ø  Uji Dua Fihak
Ho : Tidak terdapat perbedaan (ada kesamaan) Produktivitas kerja antara pegawai yang mendapat kendaraan dinas dengan yang tidak.
Ha : Terdapat perbedaan Produktivitas kerja antara pegawai yang mendapat kendaraan dinas dengan yang tidak.
Atau dapat ditulis :
Ho : μ= μ2
Ha : μ≠ μ2

Ø  Uji Fihak Kiri
Ho : Prestasi belajar siswa SMU yang masuk sore hari lebih besar atau sama dengan yang masuk pagi hari
Ha : Prestasi belajar siswa SMU yang masuk sore hari lebih rendah dari yang masuk pagi hari.
Atau dapat ditulis :
Ho : μ≥ μ2
Ha : μ< μ2

Ø  Uji Fihak Kanan
Ho : Disiplin kerja Pegawai Swasta lebih kecil atau sama dengan Pegawai Negeri.
Ha : Disiplin kerja Pegawai Swasta lebih besar dari Pegawai Negeri.
Atau dapat ditulis :
Ho : μ≤ μ2
Ha : μ> μ2


Ø  T-Test
Statistik Parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio adalah menggunakan t-test.
Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis komperatif dua sampel yang berkolerasi ditunjukkan pada rumus sebagai berikut :




Sumber : Sugiyono, 2006. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Comments

Popular posts from this blog

Distribusi Normal dan Standar Deviasi

Sorting and Displaying Data

Kuartil, Desil, Persentil