Sorting and Displaying Data




A. Pengertian Sorting 
Sorting adalah metode pengurutan data dengan cara program yang dibuat harus dapat membandingkan antar data yang diinputkan. Misalnya dari data yang terbesar ke data yang terkecil. Jika data yang pertama lebih besar dibandingkan data kedua, maka data pertama dan kedua akan bertukar posisi, begitu seterusnya sampai datanya terurut dari data yang terkecil ke data yang terbesar.
Sorting ini memiliki 5 macam metode yaitu ;
Metode Bubble Sort
Metode Bubble Sort adalah metode atau algoritma pengaturan dengan cara melakukan penukaran data dengan tempat di sebelahnya jika data sebelumnya lebih besar daripada data sesudahnya secara terus menerus sampai datanya terurut dengan benar.


Metode Selection Sort
Metode memilih data yang akan diurutkan menjadi 2 bagian, yaitu bagian yang sudah dirutkan dan yang bagian yang belum diurutkan. Metode ini lebih efektif daripada metode bubble sort karena tidak banyak pertukaran data.

Metode Merge Sort
Metode Merge Sort adalah metode penggabungan yang mulanya diberikan dua kumpulan data yang sudah dalam keadaan urut. Kedua kumpulan  data tersebut harus dijadikan satu table sehingga dalam keadaan sudah terurut.

Metode Quick Sort
Metode ini adalah metode sorting yang paling cepat. Metode ini biasanya digunakan untuk mengurutkan seribu atau lebih data.

B. Penyajian Data
Prinsip dasar penyajian data adalah komunikatif dan lengkap, dalam arti data yang disajikan dapat menarik perhatian pihak lain untuk membacanya dan mudah memahami isinya. Ada beberapa cara penyajian data yaitu;
Tabel
Penyajian data hasil penelitian dengan menggunakan tabel merupakan penyajian yang banyak digunakan, karena lebih efisien dan cukup komunikatif. Ada 2 macam tabel yaitu;

Tabel Biasa
Setiap tabel berisi judul tabel, judul setiap kolom, dan sumber data darimana data tersebut diperoleh.
Tabel Data Nominal



Tabel Data Ordinal



Tabel Data Interval




Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi disusun bila jumlah data yang akan disajikan cukup banyak, sehingga kalau disajikan dalam tabel biasa menjadi tidak efisien dan kurang komunikatif.



Tabel Distribusi Frekuensi dibagi menjadi 2 yaitu;
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Tabel ini adlah tabel yang menunjukkan jumlah observasi yang menyatakan kurang dari nilai tertentu. Untuk memulai pernyataan “kurang dari” digunakan batas bawah dari kelas interval ke-2.



Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
Tabel ini merubah penyajian data frekuensi menjadi persen.



Grafik 
Selain tabel, penyajian yang cukup populer dan komunikatif adalah grafik. Suatu grafik selalu menunjukkan hubungan antara “jumlah” dengan variabel lain, misalnya waktu. Terdapat dua macam grafik yaitu;
Grafik Garis (Polygon)
Grafik ini biasanya dibuat untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan. Perkembangan tersebut bisa naik bisa turun. Hal ini akan nampak secara visual melalui garis dalam grafik. Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat grafik adalah ketepatan membuat skala pada garis vertikal yang akan mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi.



Grafik Batang (Histogram)
Jika dalam grafik garis visualisasi data di fokuskan pada garis grafik, sedangkan pada grafik batang visualisasi di fokuskan pada luas batang, namun kebanyakan penyajian data grafik batang lebar batang dibuat sama sedangkan yang bervariasi adalah tingginya.



Diagram Lingkaran (Piechart)
Cara lain untuk menyajikan data hasil penelitiana adalah dengan diagram lingkaran. Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan data dari berbagai kelompok.



Grafik Gambar (Pictogram)
Pictogram adalah penyajian data dengan menggunakan gambar atau lambang yang mewakili objek yang diteliti agar lebih menarik.






Sumber : Sugiyono, 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Comments

Popular posts from this blog

Distribusi Normal dan Standar Deviasi

PENGGUNAAN SPSS UNTUK MENGUJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS DATA ANGKET